Lacak Jalur Distribusi Anda

Salah satu hal yang paling ditakutkan oleh suatu perusahaan, terutama di bagian sales adalah rusaknya jalur distribusi penjualan dan juga rusaknya harga retail di pasaran.
Banyak perusahaan berusaha untuk mencegah dan mengantisipasi terjadinya hal ini
dengan cara membuat suatu sistem untuk melacak jalur distribusi barang mulai dari gudang hingga sampai ke end user. Sampai sejauh manakah cara tersebut dapat bermanfaat, mari kita lihat lebih dalam lagi.

Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk melacak jalur distribusi mereka. Mulai dari cara yang terkesan sederhana dan tradisional,
hingga ke metode yang menggunakan teknologi mutakhir. Semua metode tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan masing-masing, tinggal mana yang paling cocok dengan kondisi perusahaan, itu yang dicoba untuk diterapkan.
Semuanya mempunyai tujuan yang sama yaitu melacak jalur distribusi.

Printing method
Metode ini merupakan salah satu metode untuk melacak jalur distribusi
dengan memberikan pelabelan yang dicetak pada karton packaging produk yang akan dikirim. Label tersebut biasanya berupa kode-kode khusus yang menunjukkan area pengiriman, distributor, atau agen. Label yang dicetak berupa tulisan atau logo.

Keuntungan dari metode ini adalah, label tersebut tidak dapat dihilangkan karena melekat pada karton packaging. Jika ingin menghilangkan jejak harus dilakukan dengan cara merusak packaging. Tentu saja dengan rusaknya karton akan menyebabkan barang tidak dapat dikirim.

Keuntungan lain dari metode ini adalah low cost karena cost nya sudah include pada biaya pembuatan packaging yang notabene hanya menambahkan sedikit printing pada salah satu bagian packaging. Adapun kelemahan dari metode ini adalah, perusahaan, terutama bagian gudang, akan sedikit kesulitan untuk melakukan swicth delivery.
Untuk perusahaan dengan jumlah inventory besar mungkin tidak terlalu berpengaruh karena mereka punya stok yang cukup banyak.

Namun untuk perusahaan yang mempunya level inventory rendah, dengan sistem JIT,
mereka akan mengalami kesulitan jika suatu ketika terjadi reject atau mungkin kesalahan planning dalam sistem mereka.

Misalkan delivery untuk distributor A 100 unit. Karena ada reject 1 unit, maka harus dicarikan pengganti 1 unit lagi.
Karena ditiap-tiap karton packaging sudah diberi label distribusi, bagian gudang harus terlebih dahulu mengganti packaging.
Hal ini akan sedikit memperlambat proses pengiriman. Disamping itu,
dengan demikian berarti perusahaan harus menyediakan extra packaging untuk berjaga-jaga.

Stamp method
Metode ini termasuk cara yang paling sederhana, yaitu dengan membubuhkan stempel pada karton packaging. Salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah kualitas dari packaging dan stempel itu sendiri. Untuk packaging dengan permukaan yang glossy, stempel akan mudah dihapus.

Hal ini akan menyebabkan sistem pelacakan menjadi tidak berfungsi. Keuntungan dari sistem ini adalah cost yang sangat rendah dan cepat dalam pelaksanaan.

Namun seperti yang telah disebutkan sebelumnya, metode ini kurang cocok jika anda menggunakan packaging yang glossy karena akan mudah dihapus.

Barcode method
Sedikit lebih maju dan berbau teknologi, banyak perusahaan mulai menggunakan barcode untuk melakukan traceability terhadap jalur distribusinya. Penggunaan barcode ini sebenarnya sudah sejak lama ada di dunia ini, namun di Indonesia,
pengomptimalan fungsi barcode belum terlihat nyata. Cost awal untuk investasi barcode cukup mahal, mengingat perusahaan harus menyediakan komputer, printer, dan barcode scanner sebagai alat baca. Belum lagi biaya operasional untuk kertas barcode dan tinta printer.

Pertimbangan cost sering kali menjadi hambatan bagi perusahaan untuk menerapkan teknologi ini. Kelemahan lain dari barcode method adalah fail attemp yang cukup tinggi.
Beberapa kasus seperti hasil print barcode yang tergores menyebabkan scanner kesulitan dalam membaca.

Keuntungan dari penggunaan barcode adalah, kemampuan traceability yang tinggi, terutama untuk perusahaan manufacture. Barcode dapat digunakan mulai dari proses produksi hingga sampai ke end customer.
Hal ini akan memberikan informasi yang sangat lengkap, termasuk kemungkinan value added after sales service seperti traceability terhadap jam produksi dan batch number.
Biasanya, barcode menggunakan sebuah ID unik sebagai tools untuk melacak.
Hal ini sudah jauh lebih maju dari 2 metode sebelumnya yang hanya melihat tempat tujuan saja. Barcode sudah mulai mengidentifikasi produk per unit nya.

RFID Method
Teknologi terbaru yang mulai populer digunakan di Amerika Serikat, Eropa, Australia, dan beberapa negara maju di Asia adalah RFID,
Radio Frequency Identification. Secara fungsional hampir serupa dengan barcode, namun pelaksanaannya,
RFID menggunakan semacam chip yang ditanam pada produk yang akan dicatat informasinya.

RFID reader biasanya menggunakan semacam sensor yang membaca frekuensi gelombang radio. Invest awal jauh lebih mahal dari barcode. Namun update terkini mengatakan bahwa cost per unit RFID jauh lebih kecil dari barcode.
Salah satu keuntungan tambahan RFID adalah karena menggunakan frekuensi gelombang radio.

Hal ini menyebabkan RFID reader mampun membaca produk yang telah terintegrasi dengan RFID, meskipun produk tersebut tertutup atau dibatasi oleh suatu benda.
RFID dapat digunakan untuk melacak jumlah barang dan jenisnya meskipun berada dalam container yang tertutup

Mencermati 4 metode diatas, perusahaan sebaiknya lebih jeli dalam memilih metode yang akan digunakan. Silakan ditimbang untung ruginya, dan disesuaikan dengan jenis produk yang akan didistribusikan.

source :
https://mysinaum.wordpress.com/2010/02/18/lacak-jalur-distribusi-anda/

%d